TEKNOLOGI TEPAT GUNA merupakan alih bahasa secara cukup longgar dari “appropriate technology”, suatu pengertian yang mempunyai makna tertentu, pada dasarnya, dilihat dari aspek teknis. Perujudan TTG banyak ditemukan dalam bentuk teknologi tradisional yang dipraktekkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Masyarakat tersebut, kecil sekali peluang memiliki kesempatan memakai teknologi maju dan efisien, yang merupakan pola teknologi dari masyarakat maju/industri. Secara teknis TTG merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola TTG.
Pengenalan teknologi semacam TTG, dihadapkan kepada beragam nama, tergantung pada dimensi yang dicakupnya seperti: teknologi tepat, teknologi pedesaan, teknologi madya (intermediate), teknologi biaya rendah (low cost technology), teknologi padat karya (labour intensive technology) dan lain-lain. Kiranya tidak perlu diperdebatkan tentang pengertian sematik, mengingat selera berbeda-beda. Pengertian yang terkandung dan tersirat pada terminologi berbagai TTG di atas kiranya sudah cukup jelas.
1. Kriteria Dan Syarat TTG
Menilai ketepat gunaan suatu teknologi, dalam hal ini, yang memberikan makna atau pengertian berhubungan dengan masalah pembangunan pedesaan atau masyarakat berpenghasilan rendah. Menurut Suwarto Martosudarjo dari LIPI makna/pengertian yang perlu digaris bawahi kriteria ketepat gunaan teknologi itu bahwa: 1) Teknologi itu ekonomis (viable), 2) Teknologi itu dapat dipertanggung jawabkan (technically feasible) dan 3) Teknologi dapat beradaptasi secara mapan kepada lingkungan kultur dan sosial pada sesuatu lokal yang kita perbincangkan (socially acceptable and ecologically sound).
Dalam bentuk pengertian lain TTG adalah hasil dari pendekatan kepada masalah-masalah pembangunan. Menilai TTG adalah dalam pengertian kebutuhan yang nyata dan sumber-sumber yang tersedia, tidak dalam pengertian “maju” yang telah ada. Pendekatan ini menyadari bahwa perbedaan ekonomi, geografis dan kebudayaan memerlukan teknologi yang berbeda dan pembangunan hendaknya menjadi pengabdi kepada manusia dan bukan sebagai tuan atau raja bagi kebutuhan manusia.
Banyak rumusan lain mengenai Teknologi Tepat Guna. Rumusan berikut adalah yang dianut Pusat Teknologi Pembangunan – ITB (PTP – ITB). PTP – ITB mengajukan tiga kriteria/persyaratan yang harus dipenuhi yaitu Teknis, Sosial dan Ekonomik.
Persyaratan Teknis meliputi:
1) Memperhatikan kelestarian tata lingkungan hidup, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku dan sumber energi setempat dan sesedikit mungkin menggunakan bahan baku yang di import.
2) Jumlah produksi harus cukup dan mutu produksi harus dapat diterima oleh pasaran yang ada, baik dalam maupun luar negeri.
3) Menjamin agar hasil dapat diangkut ke pasar dengan sarana angkutan yang tersedia dan yang masih dapat dikembangkan, sehingga dapat dihindarkan kerusakan atas mutu hasil (produk) serta menjamin kesinambungan peneyediaan pasokan (suplay) cukup teratur.
4) Memperhatikan ketertersediaan peralatan, serta operasi dan perawatannya demi kesimanbungan (kontinuitas) persyaratan teknis.
Persyaratan Sosial meliputi:
1) Memanfaatkan keterampilan yang sudah ada atau kerterempilan yang mudah pemindahannya, serta sejauh mungkin mencegah latihan ulang yang sukar dilakukan, mahal dan memakan waktu
2) Menjamin timbulnya perluasan lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang.
3) Menekan serendah mungkin pergeseran tenaga kerja yang mengakibatkan pengangguran ataupun setengah pengangguran.
4) Membatasi timbulnya ketegangan sosial dan budaya, dengan mengatur agar peningkatan produksi berlangsung dalam batas-batas tertentu,
5) Menjamin agar peningkatan produksi serasi dengan peningkatan yang merata atas pendapatan
Persyaratan Ekonomik
1) Membatasi sesedikit mungkin kebutuhan modal,
2) Menekan, sehingga minimum kebutuhan akan devisa,
3) Mengarahkan pemakaian modal, agar sesuai dengan rencana pengembangan lokal, regional dan nasional
4) Menjamin agar hasil dan keuntungan kembali kepada produsen dan tidak menciptakan terbentuknya mata-rantai baru.
5) Mengarahkan usaha pada pengelompokan secara koperatif.
2. Kesesuaian (Ketepat Gunaan)
Kapan suatu teknologi itu yang sesuai (tepat guna)? Suatu pertanyaan yang sering diajukan. Berbagai jawaban dikemukakan. Dari beberapa jawaban-jawaban dan bertolak dari kriteria dan syarat TTG yang dikemukakan diatas, dapat diajukan beberapa ketentuan bahwa suatu teknologi dikatakan sesuai (tepat guna):
1) apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang tersedia banyak di suatu tempat,
2) apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang terdapat sedikit disuatu tempat,
3) apabila teknologi itu dapat sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat setempat dan
4) apabila teknologi itu membantu memecahkan persoalan/masalah yang sebenarnya, bukan teknologi yang hanya bersemayam dikepala perencananya.
Suatu yang harus diperhatikan bahwa, masalah-masalah pembangunan boleh jadi memerlukan pemecahan yang unik dan khas, jadi teknologi-teknologi tersebut tidak perlu dipindahkan ke negara-negara atau kedaerah lain dengan masalah serupa. Apa yang sesuai disuatu tempat mungkin saja tidak cocok di lain tempat.
Oleh karena itu tujuan TTG adalah melihat pemecahan-pemecahan terhadap masalah-masalah tertentu dan menganjurkan mengapa hal itu “sesuai”.
3. Ciri-ciri TTG
Sebagaimana telah dikemukakan pada kriteria dan syarat dan kesesuaian TTG, dapat dikemukakan ciri-ciri yang cukup menggambarkan TTG (walaupun tidak berarti sebagai batasan) adalah sebagai berikut:
1) Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung pertanian, industri, pengubah energi, transprtasi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di pedesaan,
2) Biaya investasi cukup rendah/relatif murah,
3) Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan setempat,
4) Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya
5) Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam/energi/bahan secara lebih baik/optimal dan
6) Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada “pihak luar” (self-realiance motivated).
4. Penerapan TTG
Penerapan TTG adalah sebuah usaha pembaruan. Meskipun pembaharuan itu tidak mencolok dan masih dalam jangkauan masyarakat, tetapi harus diserasikan dengan keadaan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat serta alam. Kalau tidak, maka usaha pembaharuan itu akan mendapat hambatan yang dapat menggagalkan usaha permbaharuan tersebut.
Usaha pembaharuan itu dirancang sedemikan rupa sehingga seluruh masyarakat merasa bahwa pembaharuan adalah prakarsa mereka sendiri. ABerarti di dalam pembaharuan teknologi itu, terdapat minat dan semangat dalam masyarakat tersebut.
Banyak orang keliru sangaka: kalau orang membawa pompa bambu, biogas, pengering dengan energi radiasi matahari sederhana kedesa, maka orang itu telah menerapkan teknologi tepat guna. Membawa paket-paket teknologi sederhana tersebut kesebuah dasa belum dapat dikatakan sebagai penerapan teknologi tepat guna, bahkan dapat menjerumuskan, apabila tidak disertai pendidikan kepada masyarakat desa tersebut, bagaimana cara membuat dan memperbaiki alat tersebut. Paling ideal penerapan teknologi tepat guna adalah teknologi yang telah ada pada suatu masyarakat dan perbaikan itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat
Penerapan TTG juga harus mempertimbangkan keadaan alam sekitar. Dapat diartikan bahwa dampak lingkungan yang disebabkan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) harus lebih kecil dibandingkan pemakaian teknologi tradisional maupun teknologi maju.
contoh teknologi tepat guna: 1. Mesin Sortir Pinang
2. Mesin Pengupas Pinang Muda
3. Mesin Gilingan Bumbu
4. Mesin Pembelah buah pinang
5. Mesin Irat/Penipis Bambu
6. Gilingan Cabe/Bumbu Tipe Basah
7. Mesin Press Karet Menjadi Lembaran/Krepe
8. Alat dan Mesin Pembuatan Tusuk Sate
9. Peralatan Pengolah Gambir
10. Alat Pemeras Lendir Kakao
11. Mesin Pengering Biji-bijian
12. Mesin Sortir/Ayakan Multifungsi
13. Mesin Penepung/Gilingan Biji-bijian
14. Oven Pengering MultiFungsi
15. Alat Penggongseng Kopi
16. Mesin Pengurai/Penyerat Sabut Kelapa
17. Ayakan Sabut Kelapa
18. Granulator MultiFungsi
19. Oven Pengering Pinang
20. Mesin Penggoreng Keripik Buah Versi non Stainless Steel
21. Mesin Mixer Pakan Ternak
22. Mesin Pengupas Kulit Tanduk Kopi
23. Mesin Pengaduk Sirup
24. Mesin Penggoreng Keripik Buah Versi Full Stainless Steel
25. Mesin Pembuat Pelet Ikan
26. Mesin Pengupas Pinang
27. Mesin Pengiris Keripik Tempe
28. Mesin Pengiris Keripik Singkong
29. Mesin Pencincang Rumput Gajah
30. Mesin Penggiling Biji-bijian
31. Mesin Peniris Minyak pada Makanan
32. Mesin Pemipil Jagung
33. Mesin Kombinasi Pengaduk & Pencetak Pelet
34. Alat Penggoreng MultiFungsi
35. Alat Penutup Botol
36. Mesin Pengaduk (Mixer)
37. Mesin Pengupas Buah & Pemisah Biji Cokelat
38. Mesin Pencincang Kompos & Bahan Organik
0 comments:
Post a Comment